Wanita Muda Kepergok Kencing di Dalam Lift


Seorang wanita muda di Malaysia tertangkap kamera CCTV tengah buang air kecil di dalam lift sebuah apartemen setempat. Wanita yang tak diketahui identitasnya ini menjadi perbincangan publik karena nekat buang air kecil meski mengetahui ada kamera di dalam lift.

Seperti dilansir Asia One, Rabu (24/10/2012), rekaman CCTV tersebut menunjukkan seorang wanita yang diduga berusia sekitar 20-an tahun, tengah buang air kecil di dalam lift apartemen Sri Saujana, George Town, Penang, Malaysia. Video ini terekam pada 10 Oktober lalu, sekitar pukul 06.07 waktu setempat.

Sekretaris Komite Manajemen Pengelola apartemen tersebut, Yeoh Kean Huat, menuturkan wanita tak dikenal tersebut diketahui berkebangsaan China dan tidak pernah terlihat di sekitar apartemen setelah insiden tersebut. Dalam rekaman video berdurasi 16 detik tersebut, si wanita terlihat sempat menoleh ke arah kamera sebelum akhirnya memelorotkan celananya dan buang air kecil. Dia kemudian menekan sejumlah tombol di dalam lift. Menurut Yeoh, wanita tersebut turun di lantai 13.

Setelah rapat dengan pihak manajemen apartemen, Yeoh menyatakan, pihaknya mencetak potongan adegan CCTV tersebut, namun dengan menutup bagian mata si wanita, dan menempelkannya di papan pengumuman sebagai peringatan bagi penghuni apartemen lainnya.

"Kami memutuskan untuk tidak melapor ke polisi karena ini merupakan kasus pertama yang tertangkap kamera CCTV sejak kami memasangnya 2 tahun lalu," terang Teoh.

Dituturkan Yeoh, ada sekitar 60 kamera CCTV yang dipasang di tiga blok apartemen tersebut dan sekitarnya. Pihak pengelola memutuskan memasang CCTV di dalam lift karena sebelumnya menemukan banyak kasus di mana celana dalam dibuang begitu saja di dalam lift.

Menanggapi insiden aneh ini, seorang penghuni apartemen yang mengaku bernama Vicky menilai wanita tersebut bukanlah penghuni apartemen. Menurutnya, seorang penghuni apartemen tidak akan melakukan hal seperti itu.

"Menurut saya, dia pasti sangat mabuk hingga akhirnya kencing di lift. Mungkin dia 'China doll' yang menyewa kamar di sini. Mereka bekerja di malam hari dan baru pulang keesokan paginya. Itulah mengapa saya tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya," ucap Vicky yang tinggal di lantai 13.

Seorang penghuni lainnya, Sirajuddin Baheran (28), meyakini bahwa wanita tersebut hanya merupakan pengunjung. "Ini sangat memalukan. Dia tetap melakukannya meskipun dia sadar ada kamera di dalam lift," ujarnya.






Seorang ibu dari Brasil terkejut ketika melihat hasil USG bayinya menampilkan penampakan wajah yang mirip dengan mertua atau nenek dari si bayi yang telah meninggal.

Phamela de souza dan suaminya, Marcelo terkejut ketika mengetahui hasil USG tersebut dan langsung ingat ibunya, tiada sejak empat bulan lalu.



Marcelo meyakini sang ibu kembali untuk mengawasi dan menjaga keluarganya. Anak mereka saat ini berumur tiga tahun mengaku sering melihat neneknya. "Aku percaya itu ibu. Itu wajahnya. Sangat mirip dan dia kembali untuk menjaga kami," ujarnya.

Meski hal ini sangat aneh, Marcelo mengaku lebih tenang dengan meninggalkan keluarga bekerja setelah tahu mereka dijaga mendiang ibunya. Namun, beberapa sepupunya diperlihatkan foto itu, mereka langsung terkejut dan merinding. Bahkan teman Marcelo tidak bisa tidur sejak melihat hasil USG itu.

Tentang Fu Lu Shou


FU LU SHOU itu dewa atau sekadar lambang “Kebahagiaan”, “Kesejahteraan” dan “Umur Panjang” ???    Karena pernah aku dibilangin oleh seorang teman Tao’ku, bahwa Fu Lu Shou itu bukan Shen/Dewa, tapi hanya sekadar lambang/simbol.
Tetapi setahu aku, kalau Shen/Dewa SHOU SHING KONG itu khan ada ???    Nah yang 2 lagi itu, namanya apa aja ???
Dewa SHOU itulah yang pertama disebut ada pada zaman Dynasti JIN awal.    Pada waktu itu dikatakan Dewa SHOU adalah NAN CIK LAO REN XING = Bintang Kutub Selatan = Bintang Orang Tua.   Dari ketiga bintang di atas, yang paling populer adalah SHOU XING (Bintang kutub Selatan), yang hanya dapat dilihat di daerah Tiongkok bagian Selatan saja.
Kemudian, bersamaan dengan semakin banyaknya cerita2 yang beredar di dalam masyarakat, akhirnya jadilah Dewa SHOU dengan ciri2nya sebagai berikut, “Orang tua yang kepalanya besar dan panjang, berwajah bijak & ramah, tubuhnya pendek, janggutnya putih, membawa tongkat berkepala naga dan membawa buah Xian Dou, dan sering dikelilingi oleh kelelawar dan rusa berbintik-bintik putih”.
Kalau Dewa FU, dalam legenda/cerita masyarakat Tiongkok ada banyak, tetapi yang bisa mewakili adalah BE CIAN, yaitu Jenderal Perang dari Kaisar HAN YUAN (HAN YUAN HUANG DI).   Karena jasa2nya, maka ketika gugur dalam perang melawan pemberontakan Man Yu, maka oleh Maha Dewa diangkat sebagai Shen/Dewa FU (QING FU ZHENG SHEN).
Nah setelah ada Dewa SHOU dan Dewa FU, masih juga dirasakan adanya kekurangan ………, maka untuk melengkapinya, diciptakanlah sosok Dewa LU yang punya ciri2 : “Berwajah tampan dan berseri-seri, tinggi badan semampai, mengenakan jubah hijau daun, kemana-mana selalu diikuti oleh seekor Rusa Sakti”.
Sekarang lengkaplah sudah Dewa FU, LU dan SHOU yang bisa mewakili semua “kebutuhan”  masyarakat, yang pada umumnya selalu punya keinginan untuk bisa mendapatkan “REJEKI” yang berlimpah, “KEDUDUKAN” yang berjaya dan “KESEHATAN” yang prima dan berumur panjang.    Ha… ha… ha…
Jadi, menurut Tokoh Agama TAO yang ahli dalam astronomi, FU ; LU ; SHOU, sebenarnya adalah nama2 yang mewakili rasi bintang tertentu. Yang digunakan untuk meramalkan “Rejeki”, “Kejayaan” dan “Kesehatan/Usia” seseorang.
Hal ini ada baiknya juga, untuk selalu menentramkan psikologis masyarakat, supaya selalu punya harapan dan cita2, untuk mendapatkan semua yang diinginkannya, bila di rumah memiliki Altar FU LU SHOU.


TARIAN TRADISIONAL KAUM CINA -TARIAN SINGA DAN TARIAN NAGA





Tarian singa menjadi adat di negara  China, Taiwan, Jepun, Korea, Thailand, Malaysia dan Vietnam. Setiap negara tersebut mempunyai corak dan bentuk tarian yang berbeza. Namun tarian ini lebih terkenal sebagai warisan orang Cina, kerana dikatakan sejarahnya bermula lebih 1,000 tahun lalu. Dua tarian singa yang amat popular ialah "Tarian Singa Utara" dan "Tarian Singa Selatan".



Tarian Singa adalah sebahagian daripada tarian tradisional dalam adat warisan masyarakat  Cina, yang mana penari akan meniru pergerakan singa dengan menggunakan kostum singa. Kostum singa itu dimainkan oleh dua penari iaitu seorang memainkan di bahagian hadapan dengan menggerakan kepala kostum, manakala pasangan penari akan memainkan bahagian belakang kostum singa tersebut. Kedua-dua penari itu akan bergerak seakan-akan singa di atas pentas yang disediakan. Tarian singa ini akan diiringi oleh gong, dram, dan dentuman mercun yang dikatakan akan membawa tuah.




Pada fikiran kaum Cina, naga adalah sejenis hidupan yang menguntungkan. Naga mewakili kekuatan yang tiada bandingan yang boleh menghilangkan nasib buruk dan mencegah jenayah. Oleh sebab itu, sejak zaman nenek moyang semasa mereka merayakan Tahun Baru Cina, atau memimpin prosesi untuk menyambut seorang dewa, bahkan ketika ada bencana alam atau bencana peribadi berlaku, mereka akan mengadakan tarian naga untuk berdoa supaya mendapat berkat dari syurga.

Dalam tarian ini, sepasukan orang Cina memegang sebatang "naga" — iaitu imej naga Cina — dengan tiang. Penari-penari hadapan mengangkat, mencelup, membidas, dan menyapu kepala naga, yang boleh memiliki ciri-ciri animasi yang dikawal oleh seorang penari dan kadang-kala dikawal untuk mengeluarkan asap dari alat-alat piroteknik. Pasukan tarian meniru apa yang dipercayai sebagai gerakan semangat sungai ini secara berbelok-belok dan beralun-alun.Gerakan-gerakan dalam persembahan ini secara tradisinya melambangkan peranan-peranan naga yang menunjukkan kuasa dan maruah. Tarian naga ialah satu acara utama sambutan Tahun Baru Cina. 

Tradisi Memberikan Angpao

Tahun baru china atu lebih dikenal dengan budaya Imlek dan tradisi pemberian Angpao dengan salam Gong Xi Fat Choi adalah sebagian kecil budaya warga Thionghoa yang kini banyak dikenal Di Indonesia. Presiden Gus Dur yang saat itu memberikan kesempatan kembali kepada warga keturunan Thionghoa di Indonesia untuk kembali merayakan Imlek dan melakukan Budaya dan tradisinya yang sempat terpasung pada masa Orde baru. Budaya Barongsai yang selalu menyertai tradisi Tahun baru Imlek kini juga bisa bebas dijalankan kembali tanpa harus takut di cap sebagai rezim komunis. Warga keturunan Tionghoa juga tidak merasa takut menggantung lentera merah, membunyikan petasan dan menyembunyikan sapu sebagai salah satu keunikan dari perayaan tahun baru Imlek. Disamping itu, masyarakat Tionghoa juga akan mulai menempel gambar Dewa Penjaga Pintu pada hari-hari perayaan ini. Inilah sebagian budaya yang mungkin dapat kita hormati bersama keberadaannya. Lalu Apakah pembagian tahun dalam budaya masyarakat tionghoa sama dengan penanggalan kalender masehi yang saat ini kita gunakan ? Dan adakah hubungan Budaya tahun baru Imlek dengan Tradisi memberikan Angpao ?
Penanggalan Tionghoa dipengaruhi oleh 2 sistem penanggalan, yaitu Gregorian dan Bulan-Matahari. Satu tahun dibagi menjadi 12 bulan sehingga tiap bulannya terdiri dari 29 ½ hari. Namun Penanggalan ini masih dilengkapi dengan pembagian 24 musim yang ada hubungannya dengan perubahan alam, sehingga pembagian musim ini sangat berguna bagi penduduk disana yang pada jaman dulu masih menggantungkan hidupnya pada pertanian dan terbukti amat berguna dalam menentukan saat tanam maupun saat panen.
Selain dari pembagian musim di atas, dalam penanggalan kalender Tionghoa juga dikenal istilah Tian Gan dan Di Zhi yang merupakan cara unik dalam membagi tahun menurut hitungan siklus 60 tahunan. Masih ada lagi hitungan siklus 12 tahunan, yang kita kenal dengan istilah Shio, yaitu Tikus, Sapi, Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi yang mempunyai sifat dan karakternya masing-masing jika dihubungkan dengan ramalan
Sebenarnya, tradisi memberikan angpao sendiri bukan hanya monopoli pada saat tahun baru Imlek, melainkan di dalam peristiwa apa saja yang melambangkan kegembiraan seperti pernikahan, ulang tahun, masuk rumah baru dan lain2, tradisi angpao juga pasti akan ditemukan. Angpao sendiri adalah dialek Hokkian, arti sebenarnya adalah bungkusan atau amplop merah. Menurut kepercayaan Tionghoa, warna merah mempunyai mitos kegembiraan, semangat dan memberikan nasib baik. Dan yang diharuskan memberi angpao adalah mereka yang sudah menikah karena menikah dalam budaya tionghoa adalah batasan anak dan dewasa.
Angpao pada jaman dahulu berupa permen, manisan atau bungkusan roti namun karena jaman sudah berganti maka tradisi angpao diganti dengan pemberian uang agar anak-anak dapat menentukan sendiri apa yang ingin dibelinya. Namun tradisi Angpao di atas tidak mengikat. Sekarang ini, budaya memberikan angpao pada saat tahun baru Imlek tentunya lebih dilihat pada kemampuan secara ekonomi karena angpao sendiri bermakna senasib sepenanggungan, saling mengucapkan dan memberikan harapan yang baik untuk 1 tahun ke depan kepada orang yang menerima angpao tadi.


Gadis Kecil Asal China Tertawa Selama 12 Tahun





 
SELAMA 12 tahun seorang gadis kecil tidak bisa menghentikan tawa. Bahkan, gadis asal China ini tidak bisa bicara. Ia harus menggunakan cara lain untuk berkomunikasi, yakni dengan cara terkikik.


Xu Pinghui (13), dikatakan oleh sang dokter, mulai tertawa sejak dia mengalami demam pada usia delapan bulan. Orangtuanya sekarang sedang putus asa karena belum menemukan cara menyembuhkannya.

Yang Longying, sang ibu, mengatakan, "Sejak itu dia tertawa tanpa bisa dikontrol." Ayahnya, Xu Weiming, menambahkan, "Kami sedih, melihat dia tertawa justru membuat kami lebih sedih daripada bila dia menangis."

Namun, Pinghui sedikit mempunyai harapan setelah dokter mengatakan bahwa ada bagian otak depan yang rusak akibat demam. Mereka sekarang sedang memindai otak si kecil dengan CT scan dan berharap bisa menyelesaikan masalah yang bertahun-tahun menjadi misteri ini.


7 Keajaiban Paling Menakutkan di Dunia

Jika kita terbiasa mendengar, melihat kata 7 Keajaiban Dunia, tentunya pikiran kita akan melayang hingga menuju sebuah tempat yang indah, megah, berusia ratusan tahun dan dibuat secara luar biasa. Namun tanpa disadari sebenarnya ada tempat-tempat menyeramkan yang juga dikategorikan ke dalam Keajaiban ‘Dunia Lain,’ menyeramkan, sumpek, karena tempat-tempat tersebut bukanlah diperuntukkan bagi mereka yang hidup. Beragam ide dan alasan yang mengawali pembangunan tempat-tempat menyeramkan tersebut. Berikut kami merangkum 7 Keajaiban Paling Menakutkan di Dunia yang ada di berbagai belahan dunia:
 
 7. Paris Catacombs

Di bagian selatan kota Paris, ibu kota Prancis ternyata terdapat sebuah tempat luas dibawah tanah berupa labirin-labirin yang digunakan untuk menyimpan sekitar lebih dari 6 juta jasad manusia didalamnya. Labirin bawah tanah tersebut memiliki total panjang sekitar 300 kilometer dan memiliki banyak sekali lorong - lorong yang bercabang-cabang sehingga jika orang yang mencoba masuk kedalamnya sangat mungkin dia tersesat.
Jumlah jasad yang tersimpan didalam The Catacombs hampir tiga kali lipat dari populasi penduduk yang hidup diatas labirin itu yaitu paris.

Berdasarkan fakta sejarahnya, dahulu dengan berkembangnya agama kristiani dan adanya tradisi penguburan jasad yang harus dekat dengan lingkungan Gereja mengakibatkan pada abad 10 wilayah-wilayah pemakaman di pusat kota paris menjadi terlalu penuh dan sulit untuk berkembang karena berada dipusat kota. Hal tersebut mengakibatkan hanya kaum kaya yang sanggup melaksanakan ritual penguburan di dekat lingkungan gereja. Sedangkan untuk kaum yang tidak memiliki banyak uang, maka penguburan untuk kerabat mereka disediakan tempat pemakaman yang lebih mirip dengan tempat penguburan massal. Saat itu liang lahat yang sudah terisi oleh jasad manusia dapat dibongkar lagi dan dimasuki oleh jasad lainnya serta hanya sedikit jasad yang mampu membeli peti mati sendiri, sehingga akhirnya satu peti mati yang sudah digunakan dapat dipakai lagi untuk penguburan berikutnya.

Saat ini The Catacombs dijadikan museum bawah tanah bagi para pelancong, dengan menyuguhkan galeri tulang belulang manusia yang disusun dengan rapi. Museum tersebut dibuka setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore dan dibatasi hanya 200 pengunjung setiap Tour nya.

6. Menara Tengkorak Niš, Serbia


Menara Tengkorak di Serbia adalah salah satu bangunan yang memiliki kumpulan tulang belulang,dan dimaksudkan untuk menakut-nakuti mereka yang melihatnya. Memang cara tersebut digunakan ratusan tahun di masa lalu, tepatnya di tahun 1809 ketika para pejuang pemberontak Serbia mengalami goncangan secara signifikan akibat berhadapan dengan pasukan Kekaisaran Ottoman. Untuk meredam arus pemberontakan pejuang Serbia, seorang komandan  Turki memerintahkan pasukannya untuk  memotong kepala dari jenazah yang telah meninggal,mengumpulkan dan menyusunnya hingga menjadi sebuah benteng, hal ini digunakan sebagai peringatan bagi mereka yang mencoba melawan kekaisaran. Sebanyak 952 tengkorak dikabarkan menjadi bagian dari benteng tersebut, namun seiring dengan waktu banyak terjadi klaim dan membawa tengkorak yang dianggap anggota keluarganya, hingga saat ini hanya tersisa 58 tengkorak saja di menara Niš.


5. Kapel Tengkorak, Czermna, Polandia

 Cerita mengenai keberadaan Kapel Tengkorak (Kaplica Czazek) merupakan salah satu yang menarik di antara gereja-gereja lainnya di Polandia. Kapel ini dibuat antara tahun 1776 dan 1804, ketika seorang pendeta Ceko dan dibantu beberapa penggali kubur setempat, menghabiskan waktu berjam-jam menggali dan mengangkat jenazah-jenazah yang jumlahnya tidak terhitung, karena itu adalah pemakaman massal. Mereka banyak menemukan sejumlah tengkorak dengan kondisi yang menarik kemudian dipisahkan dari tulang belulang lainnya. Tengkorak yang menarik salah satunya adalah yang memiliki lubang peluru di kepalanya, diduga semasa hidupnya ia adalah politisi. Beberapa tulang di bawa ke dalam kapel. Secara keseluruhan pendeta tersebut telah menemukan sebanyak 24.000 tengkorak dalam penggaliannya. Beberapa diantaranya berada 16 kaki di kedalaman tanah, namun hanya sekitar 3.000 tulang belulang yang menghiasi dan memenuhi ruangan kapel, para pendeta Ceko menamai ruangan ini dengan,”sanctuary of silence.”


4. Capela dos Ossos, Evora, Portugal

Capela dos Ossos, atau lebih dikenal pula dengan nama Kapel Tulang (Chapel Bones), letaknya berdampingan dengan Gereja St. Francis yang merupakan salah satu obyek wisata di Kota Evora, Portugal. Capela dos Ossos ini dibangun pada abad ke 16, dengan tujuan untuk mengendalikan kebutuhan lahan pemakaman masyarakat setempat. Salah satu ruangan yang menarik adalah dimana terdapat dua jenazah yang dikeringkan—seorang lelaki dan anak kecil, menggantung dengan seutas rantai di dinding ruangan. Identitas mereka tidak diketahui, namun berdasarkan penuturan masyarakat setempat, hubungan mereka adalah ayah dan anak, yang bersikap jahat terhadap ibu/istrinya dan kemudian dikutuk.






3. Pemakaman Brno,  Republic Ceko

Pemakaman Bruno adalah sebuah pemakaman yang terletak di bawah Alun-Alun St.Jacob sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Ketika sebuah proyek pembangunan gedung baru telah ditentukan dan akan dilaksanakan pada tahun 2001, sebuah kegiatan ekpsplorasi arkeologis pun dilakukan. Dan betapa terkejutnya para arkeolog, hampir 50.000 lebih kerangka manusia ditemukan terlihat memenuhi ruang terowongan bawah tanah. Beberapa kerangka digali kembali guna memperoleh ruang untuk jenazah yang baru, sepertinya itu yang dilakukan sehingga banyak kerangka yang terlihat di dalam ruang terowongan. Pernah pada suatu waktu kerang-kerangka tersebut berdempetan cukup erat, hingga kemudian terjadi sebuah bencana banjir dan menghantam semua kerangka yang ada di dalam terowongan. Kemudian pemerintah Kota Brno melakukan sebuah upaya restorasi pada 2010 hingga 2011. Tampaknya Pemakaman Brno ini adalah yang kedua terbesar di dunia. Dan pemakaman ini bukanlah tempat yang menyeramkan, namun tempat ini adalah sebuah tempat menjalin hubungan antara kehidupan dan kematian, sebuah tempat untuk bermeditasi.


2. Santa Maria della Concezione, Roma, Italia

Santa Maria della Concezione adalah salah satu tempat terindah, sehingga tidak ada orang yang berpendapat bahwa kematian adalah hal yang menakutkan. Di dalam sebuah gereja nampak lebih dari 4.000 tulang belulang para biarawan Capuchin yang disusun sedemikian artistik,sehingga terlihat indah. Beberapa tulang belulang masih dilengkapi dengan jubah biarawan Capuchin, namun beberapa disusun ulang menjadi beberapa karya seni baik itu simbol maupun sebuah ornamen ruangan. Sebuah tulisan plakat pun terdapat di dalamruangan tersebut dan mengatakan,”Apa yang kamu alami saat ini, adalah yang pernah kami alami. Apa yang kami alami sekarang, adalah apa yang akan kamu alami.” Hal tersebut adalah sebuah peringatan mengenai akan datangnya kematian di dalam perjalanan kehidupan manusia. Sebuah peringatan yang hangat dan menyejukkan.


 
1. Pemakaman Sedlec, Republik Ceko

Salah satu tempat untuk melihat koleksi tulang belulang manusia terbanyak di dunia, adalah di Pemakaman Sedlec yang terdapat di negara Republik Ceko. Sebuah bangunan gereja kecil yang berada di pinggiran Kutna Hora, telah dipenuhi oleh lebih dari 40.000 kerangka manusia. Akibatnya gereja ini kemudian dikenal dengan Gereja Tulang (Bone Church), ribuan lebih tulang belulang tersusun membentuk sebuah ruang dan bangun yang ada ada di dalam gereja ini. Ornamen ruangan, simbol keagamaan, pagar tangga, dan banyak lagi.

Pada tahun 1278, seorang biarawan bernama Henry melakukan sebuah perjalan rohani ke tempat Jesus Kristus dimakamkan. Sepulang dari perjalanannya itu, ia membawa sejumlah kecil tanah dari makam tersebut. Ia kemudian menebarkan tanah tersebut ke berbagai ruangan di Pemakaman Sedlec, dan berupaya menyucikan tanah pemakaman tersebut. Akibatnya semua orang beranggapan bahwa pemakaman sedlec adalah sebuah tempat suci dan terbaik bagi jenazah seseorang dimakamkan, sehingga pada akhirnya pemakaman tersebut tidak bisa lagi menampung jenazah yang akan dikuburkan. Akhirnya pada 1511, jenazah yang telah dikuburkan kembali digali, kemudian tulang belulangnya mereka simpan di luar ruangan.

Upaya penggalian tersebut berlangsung lama, hingga pada tahun 1870 seorang tukang kayu, František Rint, disewa untuk mengatur interior ruangan, beserta tulang-belulang yang ada di dalam ruang tersebut. Ia pun memutar otak dan berusaha memikirkan keberadaan tulang belulang tersebut. Hingga akhirnya tercetuslah sebuah ide untuk membuat sebuah karya seni yang berasal dari tulang. Ia kemudian merangkai tulang belulang menjadi beberapa benda seni, ornamen ruangan, dan bahkan sarana ibadah seperti altar, tempat lilin, dan sebagainya. Walaupun sebenarnya menakutkan bahkan hampir mirip dengan kapel pemuja setan, namun Sedlec adalah bangunan sebuah gereja suci kristiani, yang juga merupakan sebuah pemakaman. Sedlec adalah sebuah bangunan dan tempat keajaiban dunia lain yang mengagumkan.