“Bakpao” Makanan Tradisional Tionghoa
Bakpao merupakan makanan tradisional dari Tionghoa.
Menurut bahasa Hokkian bakpao berasal dari kata Bak dan Pao. Bak itu berarti daging dan Pao berarti “bungkusan”, jadi bakpao
berarti “bungkusan (berisi) daging”.
Bakpao adalah penganan seperti roti, berbentuk
seperti tempurung tertelungkup, terbuat dari terigu yang dikukus dengan isi
daging, ayam, sayur-sayuran, kacang hijau, selai kacang kedelai, kacang azuki,
dan sebagainya, sesuai selera. Bahkan sekarang sudah ada varian baru untuk isi
bakpao yang dijual di pasaran, misalnya selai strawberry, cokelat, keju, dan sebagainya. Untuk membedakan isi
bakpao biasanya diatas bakpao penjual memberi titikan warna.
Bakpao memiliki sejarah yang sangat berarti bagi
masyarakat Tiongkok. Sejarah bakpao merupakan salah satu bagian terkecil dari
roman terbaik sepanjang masa, Sānguó Yǎnyì. Penemu legendaris bakpao adalah
Zhuge Liang yang merupakan ahli strategis terbaik Cina, perdana menteri,
insinyur, dan ilmuwan. Legenda ini berawal ketika terjadi pemberontakan
besar-besaran di daerah selatan Tiongkok. Dalam setiap peperangan, Liang tidak
pernah menangkap dan membunuh Meng Huo, dengan beberapa alasan untuk kebaikan
daerahnya. Meng Huo merupakan raja di daerah selatan yang memberontak. Namun
pada peperangan terakhir, yang ketujuh kalinya, Liang terpaksa harus melihat
pasukan Meng Huo tewas dan ia merasa sangat berdosa pada langit karena telah
membunuh walaupun itu demi keselamatan negaranya. Meng Huo telah ditangkap
namun Liang membebaskannya. Sejak saat itu Meng Huo tidak lagi memberontak
karena sadar perbuatannya itu hanya merugikan dirinya dan orang-orang daerahnya.
Ketika sedang melakukan perjalanan pulang bersama Meng Huo, Liang tertahan
karena ada gelombang dan badai di sungai yang harus disebranginya. Meng Huo
berkata, “Sejak zaman nenek moyang kami,
orang yang ingin melewati sungai itu harus melemparkan 50 kepala manusia untuk
persembahan kepada roh sungai.” Karena Liang tidak mau ada pertumpahan
darah lagi, ia membuat kue yang menyerupai kepala manusia, bulat namun rata di
bagian dasarnya, dan kue itu disebut bakpao. Bakpao telah populer di seluruh
dunia sebagai salah satu makanan tradisional Cina meskipun banyak yang tidak
tahu asal mulanya.
Di Indonesia bakpao sudah menjadi makanan yang tidak
asing lagi. Sejak dulu hingga kini banyak penjual bakpao yang masih aktif
berjualan. Penjual dengan gerobaknya yang berjualan berkeliling atau penjual
yang sudah memiliki toko sendiri. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, varian
bakpao kini sudah banyak macamnya. Kepopuleran bakpao dari dulu hingga sekarang
memang belum pudar jika dibandingkan dengan jajanan pasar yang dulu sempat
bersaing dengan bakpao seperti onde-onde, kue lapis, cenil, dan sebagainya. Karena
harganya terjangkau dan penjual yang masih banyak dijumpai di mana-mana,
membuat bakpao bukan saja digemari anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Di negara asalnya bakpao merupakan makanan yang
biasanya dinikmati pada musim dingin disajikan bersama teh melati untuk sarapan.
Bakpao biasanya disediakan di restoran atau kedai makanan yang masih dikukus
dalam panci, jadi pada saat kita membeli, bakpao masih terasa hangat. Di Cina
biasanya bakpao disajikan sebagai makanan pembuka, lain halnya dengan di
Indonesia. Di sini bakpao biasanya dijadikan camilan pengganjal perut sambil
menunggu waktu makanan utama tiba.
Bakpao juga termasuk makanan yang mudah dibuat
sendiri. Bahan-bahan dan cara membuatnya tidak rumit. Bahkan cukup mudah untuk orang-orang
yang sudah sering membuat kue. Bahkan ada beberapa orang yang kini membuat
bakpao dengan berbagai bentuk sesuai pesanan, seperti bentuk tokoh kartun
favorit atau bentuk-bentuk unik lainnya. Dengan bentuk dan rasa yang semakin bervariasi
kepopuleran bakpao sepertinya akan meroket.
kemarin sempat baca katanya ada bakpao yang dibikin dr kardus buat gantiin daging..ada2 aja ya jaman sekarang
ReplyDeleteterimakasih informasinya gan ..
ReplyDelete