SEJARAH DEWI KWAN IM
Kwan Im pertama diperkenalkan ke Cina
pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad
ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti
Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan
menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai
reinkarnasi dari Kwan Im di dunia.
Jauh sebelum masuknya agama Buddha,
menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok
purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi Welas Asih Berbaju Putih.
Kwan Im (Hanzi:::;Pinyin: Guan Yin) sendiri adalah dialek Hokkian yang
dipergunakan mayoritas komunitas Cina di Indonesia. Nama lengkap dari
Kwan Im adalahKwan She Im Phosat (Hanzi::::, pinyin: Guan Shi Yin Pu Sa)
yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa
Sanskrit,Avalokitesvara.
Nama Lain
Kwan Im di Asia Timur, dikenal dengan
berbagai nama. Akan tetapi “Kwan Im” atau “Kwan Tse Im” masih merupakan
panggilan sederhana yang diberikan untuknya. Berikut adalah beberapa
panggilan atau sebutan yang diberikan berdasarkan negara tertentu:
Di negara Jepang, Kwan Im Pho Satlebih
dikenal dengan nama Dewi Kannon (::) atau secara resmiKanzeon (:::).
Dalam bahasaKorea disebut Gwan-eum atauGwanse-eum, dalam bahasaThailand
dikenal sebagai Kuan Eim(::::::) atau Prah Mae Kuan Eim(:::::::::), di
Hongkong (propinsi Guang Dong); Kwun Yum atau Kun Yum, pelafalan ini
berdasarkan bahasa Kanton, dan dalam bahasaVietnam, Quán Âm atau Quan
Th: Âm B: Tát.
Arti Nama
Dikemudian hari, Dewi Kwan Im, identik
dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Secara absolut, pengertian
Avalokitesvara Boddhisatvadalam bahasa Sansekerta adalah :
· Valokita (Kwan / Guan / Kwan Si / Guan
Shi) yang bermakna “Melihat ke bawah atau Mendengarkan ke bawah”. Bawah
di sini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (lokita).
· Svara (Im / Yin) berarti suara. Yang dimaksud adalah suara dari makhluk-makhluk yang menjerit atas penderitaan yang dialaminya. Oleh sebab itu Kwan Im adalah Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang.
· Svara (Im / Yin) berarti suara. Yang dimaksud adalah suara dari makhluk-makhluk yang menjerit atas penderitaan yang dialaminya. Oleh sebab itu Kwan Im adalah Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang.
Masa Kecil Kwan Im
Dewi Kwan Im (Miao San ) lahir pada
tanggal 19 bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian
Kok pada tahun 403-221 Sebelum Masehi.Pada tanggal 19 bulan 6 yaitu pada
usia 17 tahun memperoleh Penerangan dan mencapai tingkatan Boddisattva /
Hud / Fo. Pada tanggal 19 bulan 9 di tahun yang sama, mencapai
kesempurnaan dan berhasil Mokswa, naik ke langit bersama badan kasarnya
menjadi Kwan Se Yin Pao Sat Jien So Jien Yen atau Dewi Kwan Im Tangan
Seribu – Mata Seribu – Kepala Seribu. Dewi Kwan Im selalu membawa botol
Amertha atau wadah suci berisi Embun Welas Asih yang berkhasiat
mensucikan segala kotoran ( dosa ) serta menyembuhkan.
Kendaraan Dewi Kwan Im
Dewi Kwan Im Miao San
mengendarai Ikan Tombro yaitu lambang keteguhan menghadapi tantangan
(seperti Ikan Tombro berenang melawan arus meloncati jeram) jadi seruan
agar umat teguh tekadnya dan kuat menghadapi tantangan di dunia dengan
jalan yang benar. Bertangan Seribu, Bermata Seribu bahkan Berkepala
Seribu lambang bisa mampu menjangkau berbagai hal, Penyayang dan penuh
Welas Asih.
Kadang naik Bunga Teratai lambang
Kesucian yang selalu bersih, biarpun tumbuh di atas Lumpur, agar umat
meneladani makna yang tersirat dalam kehidupannya.
Perwujudan Kwan Im
Kwan Im (Avalokitesvara) sendiri asalnya
digambarkan berwujud laki-laki diIndia, begitu pula pada masa menjelang
dan selama Dinasti Tang (tahun618-907). Namun pada awal Dinasti Sung
(960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya
sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para
seniman.Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa
Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada
abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita.
Bila sudah mencapai taraf Buddha sudah
tidak lagi terikat dengan bentuk apalagi gender, karena pada dasarnya
roh itu tidak mempunyai bentuk fisik dan gender. Menurut cerita, Dewi
Kwan Im adalah titisan Dewa Che Hangyang ber-reinkarnasi ke bumi untuk
menolong manusia keluar dari penderitaan, karena beliau melihat begitu
kacaunya keadaan manusia saat itu dan sebagai akibatnya terjadi
penderitaan di mana-mana.
Dewa Che Hang memilih wujud sebagai
wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan
pertolonganNya. Disamping itu agar lebih bisa meresapi penderitaan
manusia, bila dalam bentuk wanita, karena di jaman itu, wanita lebih
banyak menderita dan kurang leluasa dalam membuat keputusan.
Dalam sejumlah kitab Budhisme Tiongkok
klasik, seperti Sutra Suddharma Pundarika Sutra (Biau Hoat Lien Hoa
Keng) disebutkan ada 33 penjelmaan Kwan Im Pho Sat, antara lain :
1.Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera;
2.Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga;
3.Kwan Im Duduk Bersila Bertangan Seribu;
4.Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri;
5.Kwan Im Berdiri Membawa Anak;
6.Kwan Im Berdiri diatas Batu Karang/Gelombang Samudera;
7.Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu;
8.Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak Tua.
2.Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga;
3.Kwan Im Duduk Bersila Bertangan Seribu;
4.Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri;
5.Kwan Im Berdiri Membawa Anak;
6.Kwan Im Berdiri diatas Batu Karang/Gelombang Samudera;
7.Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu;
8.Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak Tua.
Selain perwujudan yang beraneka bentuk
dan posisi, nama atau julukan Kwan Im (Avalokitesvara) juga
bermacam-macam, ada Sahasrabhuja Avalokitesvara (Qian Shou Guan Yin),
Cundi Avalokitesvara, dan lain-lain. Walaupun memiliki berbagai macam
rupa, pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita
cantik yang keibuan, dengan wajah penuh keanggunan.
Selain itu, Kwan Im Pho Sat sering juga
ditampilkan berdampingan denganBun Cu Pho Sat dan Po Hian Pho Sat, atau
ditampilkan bertiga dengan :Tay Su Ci Pho Sat (Da Shi Zhi Phu Sa) – O Mi
To Hud – Kwan Im Pho Sat.
Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani (Ta
Pei Cou / Ta Pei Shen Cou)ada 84 perwujudan Dewi Kwan Im sebagai simbol
dari Bodhisatva yang mempunyai kekuasaan besar.
Altar utama di Kuil Pho To
Sandipersembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagaiBudha
Vairocana, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 perwujudan lainnya.
Perwujudan Beliau di altar utama Kim Tek Ie (salah satuKelenteng tertua
di Indonesia adalahKing Cee Kwan Im (Kwan Im Membawa Sutra Memberi
Pelajaran Buddha Dharma kepada umat manusia).
Disamping itu terdapat pula wujud Kwan
Im Pho Sat dalam Qian Shou Guan Yin (Kwan Im Seribu Tangan) sebagai
perwujudan Beliau yang selalu bersedia mengabulkan permohonan
perlindungan yang tulus dari umatNya. Julukan Beliau secara lengkap
adalah Tay Cu Tay Pi – Kiu Kho Kiu Lan – Kong Tay Ling Kam – Kwan Im Sie
Im Pho Sat.
Ketika agama Buddha memasuki Tiongkok
(Masa Dinasti Han), pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok
pria. Seiring dengan berjalannya waktu, dan pengaruh ajaran Taoisme
serta Kong Hu Cu, menjelang era Dinasti Tang, profil Avalokitesvara
Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok wanita.
Dari pengaruh ajaran Tao, probabilita
perubahan ini terjadi karena jauh sebelum mereka mengenal Avalokitesvara
Bodhisattva, kaum Taois telah memuja Dewi Tao yang disebut
“Niang-Niang” (Probabilitas adalah Dewi Wang Mu Niang-Niang). Sehubungan
dengan adanya legenda Puteri Miao Shan yang sangat terkenal, mereka
memunculkan tokoh wanita yang disebut“Guan Yin Niang Niang”, sebagai
pendamping Avalokitesvara Bodhisattva pria.
Lambat laun tokoh Avalokitesvara
Bodhisattva pria dilupakan orang dan tokoh Guan Yin Niang-Niang
menggantikan posisinya dengan sebutan Guan Yin Phu Sa. Dari pengaruh
ajaran Kong Hu Cu, mereka menilai kurang layak apabila kaum wanita
memohon anak pada seorang Dewa. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap
sesuai dengan keinginan Kwan Im sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai
seorang wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang
membutuhkan pertolongan.
Dari sini jelas bahwa tokoh
Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan tokoh Guan Yin Phu Sa
berasal dari Tiongkok. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci
di gunung Potalaka, Tibet,Pu Tao Shan sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki
tempat suci di gunung di kepulauan Zhou Shan,Cina. Kesimpulan atas hal
ini adalah tokoh Avalokitesvara Bodhisatva merupakan stimulus awal
munculnya Kwan Im Pho Sat.
Dalam kepercayaan Buddhisme yang
berkembang pesat di China, diyakini bahwa segala permohonan yang
berangkat dari ketulusan dan niat suci, maka biasanya Dewi Kwan Im akan
mengabulkan permintaan tersebut.Terutama pada saat-saat genting dimana
seseorang tengah berhadapan dengan bahaya. Sehingga dalam kurun ribuan
tahun, pengabdian moral dari Dewi Kwan Im dikenal galib berporos empat
jalan kebenaran. Yakni, pengembangan kebajikan, pengembangan toleransi
dan saling hormat menghormati, pengendalian batin dan mawas diri, serta
menghindarkan dari marabahaya.
Menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Tooyang
disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im (Miao San ) lahir pada tanggal 19
bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada
tahun 403-221 Sebelum Masehi. Terkait dengan legenda puteri Miao Shan,
anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang / Miao Chiang / Miao
Tu Huang, penguasa negeri Xing Lin (Hin Lim), kira-kira pada akhir
Dinasti Zhou di abad ke-3 SM. Dinasti Zhou sendiri berkuasa dari tahun
1122 – 255 SM.
Raja Miao Zhuang sangat mendambakan
seorang anak lelaki, tetapi yang dimilikinya hanyalah 3 orang puteri.
Puteri tertua bernama Miao Shu, yang kedua bernama Miao Yin El, dan yang
bungsu bernama Miao Shan.
Setelah ketiga puteri tersebut menginjak
dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh
seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang
sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah
meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikunidi Klenteng Bai Que Shi
(Tay Hiang Shan).
Miao Yin El menikah serta di kemudian
hari menurunkan Raja Miao Li yang mempunyai putri bernama Yu Lan. Miao
Shu dan Miao Yin lebih cenderung dimanja oleh fasilitas istana dan
berfoya-foya. Sementara Miao Shan dengan rajin menjaga dan merawat kedua
orang tua mereka. Dari ketiga putri sang Raja, putri ketiga lah yang
sangat berbakti kepada kedua orangtua serta leluhurnya. Ia juga
memperlihatkan sifat welas asih kepada semua makhluk. Itu sebabnya ia
sudah vegetarian sejak balita.
Dikisahkah, saat masih bayi, bila Miao
Shan mendengar kata “bunuh”, ia akan menangis sekeras-kerasnya dan tidak
mau bila diberi makan daging saat balita. Toleransinya kepada
dayang-dayang istana sangat besar sehingga ia disayangi oleh semua
pihak. Ia selalu mengaplikasikan bentuk-bentuk kebajikan Buddhisme yang
ia pelajari dan dalami ke dalam hidup sehari-harinya.
Hal tersebut menimbulkan iri hati dan
benci dari kedua kakak perempuannya, sehingga dengan intrik dan hasutan
jahat bekerja sama dengan seorang peramal tua yang jahat akhirnya Miao
Shan diusir dari istana. Miao Shan dituduh titisan dari iblis jahat,
sehingga negeri mereka yang dulunya makmur, sekarang selalu dirundung
bencana. Padahal bencana dan masalah datang, karena banyak pejabat
istana termasuk si peramal tua jahat itu terlibat korupsi besar-besaran,
bahkan si peramal tua berambisi mengambil tahta Sang Raja.
Kelompok jahat itu mengklaim sejak Miao
Shan lahir bencana susul menyusul tiada henti. Kalau bukan kekeringan,
pasti kebanjiran. Kalau bukan kelaparan pasti wabah penyakit. Sehingga
Miao Shan dianggap jelmaan iblis yang dikutuk oleh langit.
Dalam pengembaraannya Miao Shan
mengabdikan diri sebagai samaneri(calon biksu perempuan). Tahun berganti
tahun, akhirnya Sang Raja, ayahanda Miao Shan menjadi sakit-sakitan
karena merasa rindu pada putri bungsunya tersebut. Sampai akhirnya sang
Raja menderita penyakit aneh yang sekujur tubuhnya ditumbuhi bisul dan
borok tak tersembuhkan. Disinyalir ada hubungannya dengan ilmu iblis
yang dipelajari oleh peramal tua yang mengincar tahtanya. Bahkan Raja
menjadi buta dan permaisuri menjadi kelainan jiwa akibat merindukan
putri bungsu mereka.
Miao Shan yang merasa iba, berkat
kesaktiannya, mengubah dirinya menjadi seorang bikkhuni. Ia mendatangi
istana, dan menjenguk ayahandanya yang terkapar sakit, dengan dalih
sebagai tabib. Setelah Miao Shan membacakanparita, ayah ibunya itu
merasakan damai yang tiada tara, sehingga mereka tertidur dengan damai.
Namun dalam penyamarannya itu, Ia bukannya hanya mengobati, tetapi juga
memberi petunjuk bahwa Sang Raja menderita penyakit aneh, dan hanya
dapat sembuh jika mengkonsumsi sekerat daging manusia dan sebiji bola
mata yang berasal dari tubuh putri kandungnya. Tentu saja ayah ibunya
tidak mendengar hal ini karena sudah tertidur, kalau mendengar mungkin
mereka tidak berkenan menjalankan pengobatan.
Dihadapan ibu suri dan kedua kakaknya,
Miao Shan membeberkan cara pengobatan aneh itu. Di saat meminta kedua
kakak perempuannya untuk berkorban diiris otot lengan dan dicungkil
sebelah bola matanya untuk dicampur pada obat bagi ayah mereka, saat itu
juga keduanya berlutut di samping ranjang ayahanda mereka, menangis
tersedu-sedu.
“Oh, Ayahanda, kasihanilah saya Miao
Shu. Saya masih memiliki anak yang masih kecil-kecil dan mereka masih
membutuhkan saya untuk membesarkan mereka.”
Tak lama berselang, Miao Yin menyusul
dengan kalimat bernada serupa. Kali ini tangisnya lebih deras. tiba-tiba
Miao Shan menengahi, dengan bijak ia berkata.”Kalau begitu biarkan
daging dan bola mata saya saja yang dikorbankan untuk kesembuhan
Baginda.” Saat itu kedua kakaknya belum menyadari yang dihadapan mereka
adalah adik bungsunya Miao Shan, oleh karena dandanannya yang sederhana
sebagai biksuni dan juga karena sekian tahun lamanya mengembara di luar.
Setelah mengiris sekerat otot lengan dan
mencongkel bola matanya sendiri dengan belati tanpa rasa takut, dengan
tenang serta penuh keikhlasan, ia memberikan bagian-bagian tubuhnya itu
untuk campuran ramuan obat untuk ayah ibunya. Saat mengaduk-aduk ramuan
obat itu, terjadi keajaiban. Ramuan obat itu memancarkan harum wangi
dupa dan memenuhi seluruh penjuru istana.
Raja Miao Zhuang setelah meminum “obat
mujarab” tersebut sembuh seketika dan matanya dapat melihat kembali.
Atas jasanya, Raja menanyakan apa yang diinginkan oleh Miao Shan yang
masih belum dikenali oleh mereka. “Hamba tidak menginginkan bayaran
apapun, hamba hanya berbuat baik untuk menyebarkan dharma dan ajaran
sang Buddha.” Demikian kata Miao Shan.
“Minimal apa ada permintaan biksuni agar kami tidak merasa terlalu sungkan karena tidak memberikan apa-apa.” Kata Sang Raja.
Terdiam sejenak, kemudian Miao Shan
melanjutkan. “Hamba sudah lama kehilangan ayah dan ibu, bolehkan hamba
memeluk Baginda dan Permaisuri sehingga kerinduan akan ayah-ibu bisa
terobati?”
“Ha? Sesederhana itu? Kenapa tidak boleh… silahkan.” Sahut sang Raja.
Miao Shan menunduk dan menghampiri ayah
bundanya itu, setelah bersujud di pelukan Raja ia kemudian berpindah ke
pelukan permaisuri dengan airmata berlinang dan suara isak tangis. “Ibu,
maafkan anak yang tidak berbakti” demikian Miao Shan berbisik. Karena
jarak dekat, permaisuri baru menyadari kalau itu adalah putri bungsunya
yang telah diusir dari istana akibat konspirasi pejabat yang tidak
setia. Raja yang kaget dan senang bukan kepalang memeluk tubuh putri
bungsunya itu dengan airmata berlinang.
Sejak itulah kebajikan dan keluhuran
budi Miao Shan menjadi legenda di tanah Tiongkok. Ia menggugah ketulusan
tanpa pamrih, pengorbanan tanpa batas, sifat welas asih yang tiada
tara, dan masih banyak lagi kemuliaan yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Setelah peristiwa fenomenal tersebut,
Miao Shan tetap bertekad melanjutkan pertapaannya dengan menjadi biksuni
sepanjang hidup dan pengabdiannya. Meski berat hati, tapi Raja Miao
Zhung dan permaisurinya merelakan putri bungsunya tersebut, memaklumi
niatnya untuk mengabdi bagi kemanusiaan.
Untuk mengenang putri bungsunya
tersebut, Raja Miao Zhung memerintahkan pekerja seni rupa terbaik di
negerinya membuat patung berwujud putri Miao Shan dan mendirikan vihara
Dewi Kwan Im pertama diPho To San
“Putri saya, Miao Shan, ibarat memiliki
seribu tangan untuk membantu sesama dengan tulus serta ikhlas, dan
seribu mata yang peka melihat penderitaan rakyat jelata!” demikian kata
Raja Miao Zhuang dalam nada bangga, yang ternyata salah ditanggapi oleh
para pemahat arca istana. Arca rampung dengan memiliki simbolisasi
seribu tangan dan seribu mata. Itulah awal ihwal Miao Shan yang
melegenda menjadi Qian Shou Guan Yin (Dewi Kwan Im Seribu Tangan).
Dikisahkan ketika Miao Shan berhasil
mencapai pencerahan menjadi Buddha, saat hendak memasuki gerbang
Nirwana, ia mendengar banyak tangisan penderitaan dari alam manusia di
bawah. Ia kemudian membatalkan memasuki Nirwana dan memilih berada di
alam manusia untuk membantu setiap makhluk hidup, karena masih mendengar
tangisan penderitaan manusia. Ia senantiasa menyingkirkan segala macam
penderitaan dan menumbuhkan kebahagiaan dengan mewujudkan permintaan
kesejahteraan kaum papa.
Turun temurun masyarakat Tionghoa sangat
menghormati Dewi Kwan Im. Hampir di setiap rumah penganut Konfusiunisme
dan klenteng-klentengpasti memiliki rupam atau diorama puja untuk
mengenang jasa dan kebaikanNya.
Legenda Miao Shan
Selain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im
Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im dilahirkan pada
zaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 SM terkait dengan
legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao
Cuang Penguasa Negeri Xing Lin (Hin Lim), kira-kira pada akhir Dinasti
Zhou di abad III SM.
Disebutkan bahwa Raja Miao Zhuang sangat
mendambakan seorang anak lelaki, tapi yang dimilikinya hanyalah 3
(tiga) orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu (Biao Yuan), yang
kedua bernama Miao Yin (Biao In) dan yang bungsu bernama Miao Shan (Biao
Shan).
Setelah ketiga puteri tersebut menginjak
dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh
seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang
sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah
meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi
(Tay Hiang Shan).
Setelah ketiga puteri tersebut menginjak
dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh
seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang
sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah
meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi
(Tay Hiang Shan).
Kematian dan di alam baka
Berbagai cara
diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali dan menikah,
namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNya. Pada suatu
ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para
prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang puteri.
Setelah kematianNya, arwah Puteri Miao
Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk
yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka
berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih,
tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti surga.
Penguasa Akherat, Yan Luo Wang, menjadi
bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk
kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha
Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik
Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa
lapar, ke-tuaan dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri
Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung Pu Tuo, dan Puteri Miao
Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan
dari Dewa Bumi.
Menyelamatkan raja
Sembilan tahun berlalu,
suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib
termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal. Puteri Miao Shan
yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua
dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah wafat.
Dengan kesaktianNya, Puteri Miao Shan
melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang
hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke
neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati
gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan
kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri
Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan
kelaparan.
Setelah hidup kembali, Raja Miao Zhuang
menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang
Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta
bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk
bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri
Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu.
Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao Shan.
Buddha O Mi To Hud (amitabha) yang
mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan “Seribu Tangan dan
Seribu Mata, sehingga Beliau dapat mengawasi dan memberikan pertolongan
lebih banyak kepada manusia. Buddha O Mi To Hud yang melihat ketulusan
rakyat, juga merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNya
menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao
Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan
Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im
Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada
Bandingnya, Buddha O Mi To Hud (Amitabha)
Kwan Im, Dewi Tangan seribu
Dalam kisah lain
disebutkan bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan,
iblis dan siluman, Beliau menggunakan kesaktianNya untuk melawan mereka.
Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu, dimana
masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda jenis.
Kisah Kwan Im Lengan Seribu ini juga
memiliki versi yang berbeda, diantaranya adalah pada saat Puteri Miao
Shan sedang bermeditasi dan merenungkan penderitaan umat manusia,
tiba-tiba kepalanya pecah berkeping-keping.
Pelantikan
Disebutkan juga bahwa
pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan
diberi 2 (dua) orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long
Ni diberi gelar Giok Li (Yu Ni) atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai
bergelar Kim Tong (Jin Tong) atau “Jejaka Emas”. Pada mulanya, Long Ni
adalah cucu dari Raja Naga (Liong Ong), yang diberi tugas untuk
menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari
Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni
justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi kepadaNya.
Khusus untuk Shan Cai ada 2 (dua) versi
legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang
menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar
ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan
Im untuk dididik. Versi lain dalam cerita Se Yu Ki (Xi You Ji)
menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong (Niu
Mo Wang) dengan Lo Sat Li (Luo Sa Ni). Nama asliNya adalah Ang Hay Jie
(Hong Hai Erl) atau si Anak Merah.
Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk mengatasiNya.
Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk mengatasiNya.
Akhirnya Ang Hay Jie berhasil
ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan
panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan
menganggap bahwa salah 1 (satu) pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo
Cia (Li Ne Zha), yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie.
Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia
menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie
menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie
King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
Legenda Puteri Miao Shan
Dalam legenda Puteri Miao Shan,
disebutkan bahwa kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai
kesempurnaan, lalu mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang
Te. Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat (Wen Shu Phu Sa) dan
Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat (Pu Xian Phu Sa). Disebutkan
juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri
Miao Shan diberi 2 (dua) orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai.
Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li (Yu Ni) atau “Gadis Kumala” dan Shan
Cai bergelar Kim Tong (Jin Tong)atau “Jejaka Emas”.
Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari
Raja Naga (Liong Ong), yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib
kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah
menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid
Kwan Im dan mengabdi kepadaNya. Khusus untuk Shan Cai ada 2 (dua) versi
legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang
menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar
ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan
Im untuk dididik.
Versi lain dalam cerita Se Yu Ki (Xi You
Ji) menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong
(Niu Mo Wang) dengan Lo Sat Li (Luo Sa Ni). Nama asliNya adalah Ang Hay
Jie (Hong Hai Erl) atau si Anak Merah. Karena kenakalan dan kesaktian
Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan
kepada Kwan Im Pho Sat untuk mengatasiNya.
Akhirnya Ang Hay Jie berhasil
ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan
panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan
menganggap bahwa salah 1 (satu) pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo
Cia (Li Ne Zha), yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie.
Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia
menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie
menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie
King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
terima kasih artikelnya.
ReplyDeletebanyak versi juga ya ternyata...
jadi tahu banyak crita tentang dewi kwan im
ReplyDeleteJika ada yang minat untuk membuat patung Dewi Kwan Im dari kayu silahkan kunjungi website kami di http://www.jayaantikafurniture.com dan untuk pemesanan silahkan hubungi kami di jeparacarving@yahoo.com atau HP 081390433160 pin BB 76606632 atau WhatsApp 08985247305
ReplyDeleteMahal enggak dari kayu, dari batu ad enggak
DeleteMahal enggak dari kayu, dari batu ad enggak
DeleteTerimakasih pengetahuan yang sudah di berikan
ReplyDeleteThx for share
ReplyDeleteWelas asih... Amitabha... Abis nonton sun go kong.. Lnsng cari Tau kwan I'm.. Versinya banyak.. Dewi yg aneh
ReplyDeleteNama berbeda beda tapi tetap satu jua
DeleteMantra Dewa Bumi
ReplyDeleteMantra Untuk Mengubah Nasib
Dengan segala sembah sujud kepada
MA KUAN IEM (KUAN IEM HUT CO)
SURAT WASIAT
Pesan dari Dewi Kuan Im
Sesungguhnya kemurahan hati Dewi Kuan Im menyertai kita semua. Hormatlah kepada-Nya dengan sepenuh hati, Oh… Dewi Kuan Im segenap hati aku percaya kepada-Mu.
Berbahagialah orang yang telah menerima surat ini dan meneruskannya mengirimkannya kepada sahabat, saudara, family anda. Keberuntungan dan keselamatan anda sekalian bernafkah hidup sera usaha maju selama dunia akhirat.
Surat ini adalah kiriman dari RRC, dalam bahasa Kanji. Mengingat bahwa tidak semua penduduk Indonesia tahu bahasa Kanji, maka surat ini diterjemahkan oleh Rahib KHIM dari Vihara Dharma Rawamangun dengan sempurna, demi kepentingan manusia di dunia ini.
Surat ini sudah keliling dunia 8x. Keberuntungan ajan menemui anda dan ini akan terjadi setelah anda menerima surat ini.
Janganlah menyimpan surat ini lebih dari 8 hari. Surat ini ditulis oleh Bhiksu Ci. Oleh karena itu, surat ini harus keliling dunia.
Buatlah yang serupa seperti ini dengan fotocopy/diketik/salinlah kembali 41 lembar, dalam 10hari anda akan mendapatkan rahmat dari Dewi Kwan Im, tentu saja akan ada orang yang merasakan manfaatnya, maka niat baik anda akan membawakan pahala yangsangat besar.
RAHASIA MANTRA “DEWA BUMI”
(ILMU UNTUK MERUBAH NASIB)
Aku sering mengajarkan siswa-siswaku suatu mantra. Mantra ini bukan mantra maha cahaya, bukan mantra tiada bandingan, bukan mantra tiada tara. Namun hanya suatu mantra kecil.
Mantra ini ada di hamper semua kitab-kitab Buddhis, sangat sederhana hingga terlewatkan orang. Mantra ini adalah mantra Dewa Bumi. Bunyi mantra ini :
“Namo Samanto Motonom, Om Turu Turu Tiwi Soha”
Dengan sungguh-sungguh Aku memberitahukan kepada kalian semua, bahwa mantra ini adalah sebuah ilmu rahasia untuk mengubah nasib.
Bukankah itu “Cuma Mantra Dewa Bumi yang biasa?” Tidak salah, ia mempunyai kekuatan luar biasa untuk mengubah nasib, karena itu tidak boleh dianggap remeh.
• Ada orang yang membaca Mantra tersebut, maka penyakit kulit yang telah diderita selama 10 tahun hilang lenyap.
• Ada orang yang bertampang sial, seumur hidup sial terus, setelah membaca Mantra tersebut, oleh sinar kebahagiaan menyoroti wajahnya menjadi bercahaya dan nasibnya pun berubah total, dari miskin menjadi kaya
• Ada orang yang membaca Mantra tersebut, kemandulan yang telah diderita selama 10 tahun menjadi lenyap
• Ada orang yang membaca Mantra tersebut, lalu urusan-urusan yang tadinya tidak lancar akhirnya menjadi lancar, tidak ada satu hal pun yang membuatnya terhalang.
• Ada orang yang membaca Mantra tersebut, lalu mendapatkan jodoh yang bagus, mukanya bercahaya kemerah-merahan
• Ada orang yang membaca Mantra tersebut, ia mendapatkan lotere besar.
Walau orang lain jarang menganjurkan Aku justru menganjurkan supaya mantra ini banyak dibaca secara rutin dan terus menerus.
Ini lah penemuanku :
Pada suatu meditasi, aku merasa disampingku ada seorang tua yang berambut putih dengan wajah kemerah-merahan.
• Kamu siapa ?/ Dewa Bumi
• Didunia manusia apa yang anda suka lakukan?/ Mengikuti orang yang punya banyak rezeki
• Bagaimana pandangan anda terhadap alam roh?/ Lapisan Nirwana merupakan kekosongan, Lapisan Dewa Langit jernih dan suci dihadapan Dewa Tanah, rezeki dan malapetaka datang silih berganti
• Bagaimana dengan nasib setiap orang?/ Nasib ditentukan oleh karma (sebab akibat), karma itu saling mengait dan nasib bersilang ruwet. Manusia harus sadar bahwa segala sesuatu ditentukan karma
• Anda bicara betul, lalu bagaimana cara merubah nasib? Apakah minta kepada Buddha?/ Tidak cocok
• Minta kepada Dewa-Dewi?/ Juga tidak cocok
• Minta kepada Dewa Tanah?/ Nah itu baru cocok
• Bagaimana caranya ?/ Baca Mantra
• Mantra yang mana?/ Mantra Dewa Bumi.
Orang tua itu lalu membawaku naik kereta rusa. Mengarungi angkasa biru dan kami sampai disebuah gunung, ditengah gunung itu ada sebuah kota besar, berkilauan mutu manikam, didalam kota penuh dengan orang tua yang berambut putih muka kemerah-merahan, ada ribuan bahkan puluhan ribu, mereka tampak sangat sibuk, ada yang baru mendarat ada yang sedang bersiap-siap berangkat.
ReplyDelete• Ini negeri apa?/ Negeri Dewa Bumi
• Para Dewa Bumi itu sedang sibuk apa?/ Sedang memberi bantuan, mengatur dan mengubah naisb manusia.
Beginilah penemuanku.
Akhirnya, aku menyadari suatu kenyataan, melatih diri menjadi Buddha, tentu bisa mengubah nasib, Melatih diri menjadi Dewa juga bisa merubah nasib, tapi dengan langsung membaca Mantra Dewa Bumi, perubahan nasib akan lebih langsung. Bila ingin merubah nasib orang harus memiliki kunci pembukanya.
Pada prinsipnya ilmu apapun juga, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi, adanya kondisi dan kejodohan, serta ikatan karma masa lalu.
Asalkan membaca Mantra Dewa Bumi ribuan kali, puluhan ribu kali, ratusan ribu kali, secara sungguh-sungguh, maka sinar Dewa Bumi akan menyoroti, nasibpun bisa berubah, ini sungguh-sungguh!!!
Semboyan Dewa Bumi adalah : Amal Tanpa Pamrih
Tulisan ini baik untuk diperbanyak. Untuk disampaikan ke vihara/klenteng dan untuk diberikan secara gratis, sopan dan tanpa pamrih kepada mereka yang ingin memperbaiki nasib.
AJARAN WELAS ASIH AVALOKITESVARA BODHISATVA
(KUAN IM PO SAT)
Yang Harus Diingat Dan Dilaksanakan Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. JIKA ORANG BIKIN KITA SUSAH ANGGAPLAH ITU ADALAH TUMPUKAN REZEKI
2. MULAI HARI INI, BELAJARLAH SETIAP HARI MENYENANGKAN HATI ORANG LAIN
3. JIKA KAMU MERASA PAHIT DALAM HIDUPMU DENGAN SUATU TUJUAN, ITULAH BAHAGIA
4. LARI DAN BERLARILAH YANG CEPAT UNTUK MENGEJAR HAR I ESOK
5. SETIAP HARI KAMU SUDAH HARUS MERASA PUAS DENGAN APA YANG KAMU MILIKI SAAT INI
6. SETIAP KALI KALAU ADA ORANG YANG MEMBERI KAMU SATU,KAMU HARUS MENGEMBALIKANNYA SEPULUH KALI LIPAT
7. NILAILAH KEBAIKAN ORANG LAIN TERHADAP KAMU, TETAPI HAPUSLAH SEMUA JASA YANG PERNAH KAMU BERIKAN PADA ORANG LAIN
8. DALAM KEADAAN BENAR KAMUDIFITNAH, DIPERSALAHKAN DAN DIHUKUM, MAKA KAMU AKAN MENDAPATKAN PAHALA
9. DALAM KEADAAN SALAH KAMU DIPUJI DAN DIBENARKAN ITU MERUPAKAN HUKUMAN
10. ORANG YANG BENAR KITA BELA, ORANG YANG SALAH KITA BERI NASIHAT
11. JIKA PERBUATAN KAMU BENAR, KAMU DIFITNAH DAN DIPERSALAHKAN, TETAPI KAMU MENERIMANYA, MAKA AKAN DATANG REZEKI KEPADAMU YANG BERLIMPAH RUAH
12. JANGAN SELALU MELIHAT KESALAHAN/MENGECAM ORANG LAIN TETAPI SELALU MELIHAT DIRI SENDIRI, ITULAH KEBENARAN
13. ORANG YANG BAIK DIAJAK BERGAUL, TETAPI ORANG YANG JAHAT DIKASIHANI
14. KALAU WAJAHMU SENYUM, HATI KAMU SENANG, PASTI KAMU AKAN AKU TERIMA
15. DUA ORANG SALING MENGAKUI KESALAHAN MASING-MASING MAKA DUA ORANG ITU AKAN BERSAHABAT SEPANJANG MASA
16. SALING SALAH MENYALAHKAN MAKA AKAN MENGAKIBATKAN PUTUS HUBUNGAN
17. KALAU KAMU RELA DAN TULUS MENOLONG ORANG YANG DALAM KEADAAN SUSAH, MAKA JANGAN SAMPAI DIKETAHUI KALAU KAMULAH PENOLONGNYA
18. JANGAN MEMBICARAKAN SEDIKITPUN KEJELEKAN ORANG DIBELAKANGNYA, SEBAB KAMU AKAN DINILAI JELEK OLEH SI PENDENGAR
19. KALAU KAMU MENGETAHUI ORANG ITU BERBUAT SALAH, MAKA TEGURLAH LANGSUNG DENGAN KATA-KATA YANG LEMAH LEMBUT HINGGA ORANG ITU MENJADI INSAF
20. DOA DAN SEMBAH SUJUDMU AKU TERIMA APABILA KAMU BISA SADAR DAN MENURUTI JALANKU
BARANG SIAPA YANG MEMPERBANYAK DAN IKUT SERTA MENYEBARKAN AJARAN WELAS ASIH AVALOKITESVARA INI AKAN MENDAPATKAN PAHALA YANG TAK TERHINGGA
Yang mengamalkan ajaran Dharma ini, akan terlahir di sorga
Yang mencetak Sutta ini, kehidupannya akan sukses dan dihormati
Yang menyimpan Sutta ini, akan terlindungi dari mala petaka
Yang mengotbahkan ajaran Dharma ini, akan sukses dan cerdas
Yang menyebarluaskan Sutta ini, akan menjadi maju dan kaya
Yang membaca Sutta ini, akan dihormati dan dicintai banyak orang
Jika karma tidak berkibat mengapa Bhikkhu Mogallana bertekad menolong ibunya dari penderitaan di alam neraka?
Letakkan kitab ini ditempat yang sopan dan layak. Bila anda sendiri tidak membacanya, berikanlah kepada kawan-kawan, saudara, family, dikembalikan atau disebarluaskan ke Klenten2/Vihara2
ReplyDeleteThanks for sharing !
ReplyDeleteIngin memiliki patung Dewi Quan In, yang luar biasa indah sebagai perwakilan keindahan yang memang tidak bisa diukur dengan bayang imajinasi ? segera kunjungi http://www.balitungart.com/shop/ancient-rare-china-coins/dewi-quan-in/ untuk patung koin kuno langsung dari china original, hanya tersedia 2 buah patung, segera kunjungi, dan rasakan keagungan Dewi Quan in melalui patung yg akan menjadi Berkah untuk para pemiliknya... segera kunjungi Balitung Art di link ini http://www.balitungart.com/shop/ancient-rare-china-coins/dewi-quan-in/
ReplyDeleteCheat BandarQ
ReplyDeleteTerimakasih sudah berbagi cerita. Izin share, semoga semua makhluk berbahagia😇
ReplyDeletehttp://taipanqqculinary.blogspot.com/2018/02/lezatnya-spaghetti-pelangi-bekal-unik.html
ReplyDeletehttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/akhir-pelarian-pencuci-uang-terbesar-di.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/02/imbas-longsor-kai-hentikan-operasi.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
Terima kasih atas penjelasan tentang dewi kwan im
ReplyDeleteDapatkan Bonus New Member Terbesar Dari Axakartu Yang Merupakan Salah Satu Agen IDN Poker Terpercaya Dalam Melayani Pendaftaran Poker Online Indonesia.
ReplyDelete-Bonus Member Baru 50%
-Super Bonus Deposit 5% + 100%
-Bonus Hiburan Kartu JP Hingga 300K
-Bonus Deposit Harian 5%
-Bonus Mingguan Hingga 0,5%
-Minimal Deposit Bonus Member Baru 100K
-Minimal Deposit Super Bonus Deposit 150K
-Minimal Deposit Bonus Deposit Harian 100K
Bonus Mingguan Dibagikan Setiap Hari Kamis, Jika Capai Target TurnOver 1JT Bonus Akan Dibagikan.
Daftar Poker Online Indonesia
Poker Online
Situs IDN Poker
Poker Online Bonus New Member Terbesar
Agen Poker Indonesia
Daftar Poker Online
Poker Uang Asli Terbaru
AXAKARTU
Dewa88
Bagi Bonus Terbesar Indonesia
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagus...kwan iem
ReplyDeleteThanks and that i have a nifty supply: How Many Houses Has Hometown Renovated best renovations to increase home value
ReplyDelete